Thursday, March 8, 2012

►KENAPA MEMBUAT PEMBUNGKUS / KEMASAN YANG MENARIK HUKUMNYA WAJIB?!

Jangan anggap remeh kemasan/pembungkus, dengan penampilan estetika yang menarik, penjualan Anda akan meningkat jauh!
Bila ada yang mengatakan jangan nilai buku dari covernya, atau jangan menilai orang dari penampilan luarnya saja. Saya pikir pribahasa itu banyak salahnya, karena terbukti umumnya kita cenderung tidak tertarik untuk mengetahui lebih dalam, bila dari penampilan pertama saja sudah tidak menarik perhatian, bagaimana kita bisa tergerak untuk mengetahui isi, atau membeli barang tersebut jika pertama memandangnya saja sudah tidak membuat hati kita tergerak?
Kemasan merupakan Striker untuk memperoleh pangsa pasar!. Sebuah produk baru yang berkualitas tinggi sekalipun tetapi punya kemasan kurang menarik, tidak akan dicoba oleh konsumen!, hingga konsumen tidak pernah tahu bahwa produk tersebut bermutu tinggi.
Hal ini terjadi bukan hanya pada produk baru, masyarakat yang baru memasuki segmentasi pasar [dari anak-anak, remaja, dewasa, kalangan bawah, menengah, atas] pasti akan mencari-cari sesuatu yang sesuai dengan "jabatan baru mereka", maka pilihan coba-coba mereka pasti jatuh kepada produk yang punya kemasan paling baik. Hal ini berlaku dalam berbagai bidang, sampai dalam hal memilih pemimpin sekalipun, orang cenderung memilih berdasarkan persepsi/ penampilan awal yang dipandangnya...baca selengkapnya , klik [read more] >>>

Maka jangan anggap remeh estetika!, Mungkin dulu, ketika jumlah merk di pasar masih bisa dihitung dengan jari, estetika mungkin tak punya arti apa-apa dimata konsumen.
Kita tidak begitu peduli dengan bentuk kemasan produk, pilihan warna kemasan yang beda/unik, typologi huruf yang artistik, tata letak warna dan teks yang manis dipandang, atau penampilan outlet yang lain dari yang lain. Tapi sekarang begitu benak kita tiap hari terus dijejali dengan berbagai macam informasi dari majalah, koran, televisi s/d internet, dan ketika benak kita overload oleh berbagai macam informasi tersebut, barulah kita mulai merasakan arti pentingnya design estetika, hal ini terutama dirasakan oleh para Brand Strategist yakni sebagai point of differentiation yang tak kalah pentingnya dibandingkan keunggulan dalam kualitas dan pelayan.

Ambil contoh R**bok, N*ke, Adi**s, kenapa N*ke begitu dicintai oleh pemakai sepatu diseluruh dunia?.  Betul karena dia punya kualitas yang sangat baik, inovatif. Tapi perlu diingat juga, dua musuh bebuyutannya juga memiliki kualitas yang sama baiknya. Lalu apa bedanya kalau begitu?. Saya kira adalah the real point of differentiation dari ketiga merk tersebut terletak pada aspek pengalaman estetika yang menawan, penampilan design yang menarik secara keseluruhan. N*ke lebih unggul dalam emotional benefit berupa pengalaman estetika keren kepada setiap pemakainya, contoh lihat saja simbol-simbol estetik nya, artistik, logo "swoosh" yang simple, shopping experience nya, hingga kemasan produknya sekalipun menarik perhatian, hingga banyak orang sayang untuk membuangnya.

Ada tiga alasan kenapa desain estetika penting dalam marketing, pertama, karena estetika dapat membuka jalan terbangunnya loyalitas konsumen, seperti yg dilakukan ketiga produk diatas, kedua, karena estetika bisa menjadi alasan bagi perusahaan untuk mematok premium pricing. Itu sebabnya diantara tiga merk sepatu diatas sukses walaupun mematok sekitar $150 untuk sepasang sepatu, atau St*r b*ck sukses menjual secangkir coffee nya dengan harga $3. Ketiga, karena estetika menjadi differentiator yang sangat penting ditengah persaingan merk yang begitu menjamur.

Karena semakin strategisnya peran estetika, saat ini banyak merk top dunia yang mulai secara sistematis menerapkan aesthetic strategy  untuk merebut dan menguasai benak konsumen.
Bersamaan dengan upaya untuk merevitalisasi identitas merk nya, Cathay Pasific serius menggunakan kekuatan estetika, logo sapuan sayap burung, dengan identitas warna hijau tua, ditambah kampanye iklannya "the heart of Asia" digencarkan serentak diseluruh dunia, demi membedakan merknya sekaligus mendekati konsumennya. Begitu juga Bennetton dengan penampilan khasnya, melalui iklan yg menampilkan penderita AID, anak kulit hitam-putih, hingga kondom warna warni untuk mengekspresikan "United Colors of Benneton" yang penuh dengan simbol estetika, dalam rangka mencuri perhatian/benak konsumen.

Jangan dikira bahwa aesthetic strategy hanya dijalankan oleh merk-merk yg sensitif dengan penampilan estetika, seperti merk fashion, hotel/restaurant, industri makanan. Di Indonesia beberapa merk sudah menerapkan aesthetic strategy ini. A Mild misalnya, tampak sangat kental nuansa desain estetikanya, juga berbagai merk lain mulai menggunakan kekuatan estetika untuk membidik target pasar.
Kalau Anda melihat kemasan atau tampilan visual dari iklan merk-merk terkenal, disitu akan terlihat jelas bahwa mereka ingin membangun awarenes/loyalty melalui kekuatan estetika.

Saya kira inilah salah satu aesthetic marketing yang mungkin bisa lebih memberikan gambaran bagi para Marketing Manager/ Product Manager/ Brand Manager betapa pentingnya kemasan dan aesthetic marketing secara lebih luas dalam memberikan functional terutama untuk emotional benefit konsumen. Saya berharap sedikit tulisan ini dapat membuka cakrawala kesadaran kita bahwa sesungguhnya desain estetika melalui kemasan, warna, tata letak, logo, taupun tata letak/interior outlet dapat menjadi kunci keunggulan dalam bersaing bagi merk. [Laduni Graphic Design & Printing].

Bersambung. 
Pengaruh Persepsi  I  Daya tarik Visual  I  Strategi Memilih Warna, Bentuk, Merk/Logo, Ilustrasi, Typhography [memilih bentuk huruf]  I  Tata Letak  I  Arti-arti setiap Warna

Seorang Motivator terkenal pernah mengatakan : "Bila Anda ingin dipilih/dihargai, maka siapkan dan jadikanlah Diri atau Produk Anda memang pantas untuk dipilih dan dihargai. Pantaskan penampilan Anda sesuai dengan keinginan/bayangan.

No comments:

Post a Comment